20 Mei 2015 | 03:40:00 WIB
Karung Goni Disulap Jadi Kerajinan yang Punya Nilai Jual
BANDUNG.- Berangkat dari peduli terhadap lingkungan dan kearifan budaya tradisional, seorang pengrajin asal Kota Bandung Koko memanfaatkan karung goni dan bahan daur ulang lainnya untuk dijadikan sebuah karya kerajinan yang menarik. Beberapa karyanya seperti, replika seorang petani lengkap dengan topi capirnya, pedagang jaman dahulu dengan sepedahnya, tukang beca dan lainnya secara khusus dipamerkan dalam acara Carnival School di Festival City Link, Selasa (19/5). Bahkan, rencananya hari Kamis mendatang akan memberikan workshop kepada anak sekolahan mengenai teknik membuat kerajinan tersebut.
Koko mengatakan, secara keseluruhan bahan dasar dari kerajinan ini adalah karung goni. Tapi, untuk membentuknya menggunakan kawat yang dililit dengan karung goni. Bahan tambahan lainnya diambil dari bahan daur ulang. Sedangkan, untuk warnanya memakai pewarna makan atau pewarna textile. Semua proses pembuatannya dilakukan sendiri atau sesekali dibantu teman yang ingin ikut belajar.
“Seneng aja, selain memanfaatkan bahan daur ulang bisa mengingatkan kepada masyarakat kondisi Indonesia pada jaman dulu atau mungkin bisa menggambarkan kondisi pedesaan, “ katanya saat ditemui bandungupdate di Festival City Link, Selasa (19/5).
Dia juga menuturkan, untuk model orangnya saja, paling perlu waktu 15 sampai 20 menit pengerjaan. Tapi, jika ditambah ornament lain seperti beca, sepeda dan sebagainya bisa makan waktu sampai satu minggu pengerjaan. Mengenai harga jualnya, untuk orang-orangan kisaran Rp 30 ribu, beca Rp 60 ribu dan lampion lampu bisa mencapai Rp 500 ribu. Jadi, harga itu tergantung tingkat kerumitan membuatnya. Saat ini, penyebarannya sudah menjangkau kota-kota di luar pulau Jawa. Harapannya, ke depan bisa go internasional.“Minimal dalam satu minggu ada 10 unit yang terjual,’’ pungkasnya. (fs)